Monday, August 11, 2014

Kisah Teladan : Gubuk yang Terbakar


     Setiap orang yang hidup memang tidak lepas dari perkara permasalahan dunia. Kita terkadang ditimpa berbagai macam permasalahan yang pelik dalam sekali waktu, baik itu dari keluarga, sekolah, kuliah, lingkungan sekitar atau tetangga, bahkan di lingkungan tempat kita bekerja sendiri pun terdapat banyak sekali masalah yang harus kita hadapi dan selesaikan. Untuk menghadapi semua permasalahan yang pelik tersebut, marilah kita baca dengan seksama kisah teladan di bawah ini, semoga bisa menjawab apa yang diharapkan oleh pembaca sekalian
   
     Badai yang menerjang sebuah kapal yang sedang berlayar di tengah laut lepas, dan menenggelamkan kapal itu. Beberapa orang penumpang kapal berhasil selamat. Ada seorang laki-laki, yaitu salah seorang penumpang kapal yang terjun dan mengikuti arus ombak. Laki-laki itu berusaha menyelamatkan diri dengan harapan supaya ombak membawanya ke tepian. Ternyata ia berhasil, ombak pun membawanya ke tepian. 

     Akhirnya ia terdampar ke tepi sebuah pulau yang tidak dikenal. Akhirnya dia sadar dari pingsan, dia menarik nafas, mencoba bangkit dan berdiri, namun ternyata tidak kuat. Dia tumbang dan terjatuh. Tidak seorang pun yang menghuni pulau itu, di tepi laut yang sepi itu, dia memanjatkan permohonan kepada Allah SWT. Dia berdoa kepada Alla SWT agar Dia memberinya pertolongan dan bisa selamat dari kondisi yang kritis ini.
Tidak disangka sudah beberapa hari dia lalui hari-harinya di pulau asing itu, dan tetap bertahan hidup. Alam sekitar pulau menjadi sangat akrab menemani hari-harinya. Untuk menyambung hidup dia makn buah-buahan dan memburu kelinci. Persediaan air tawar pun cukup banyak. Karena di pulau itu ada anak sungai yang menyediakan air tawar untuk menghilangkan rasa haus dan dahaga. Sebuah gubuk kecil dan sangat sederhana ia bangun, sekedar cukup untuk berteduh dari terik matahari yang menggigit, bisa tidur dan menyelimuti tubuhnya dari angin dan dinginnya cuaca malam hari.

     Pada suatu ketika, dia keluar untuk jalan-jalan dan berkeliling tidak jauh dari gubuknya seraya melihat apakah ada buah-buahan yang sudah matang dan bisa dipetik. Setelah mengelilingi kawasan tersebut, dia kembali pulang ke gubuknya. Ternyata gubuk dan sekelilingnya sudah dilahap oleh si jago merah. Dia berteriak sambil berontak, “Ya Tuhan, mengapa ini harus terjadi? Semua yang kumiliki di dunia ini sirna begitu saja. Padahal aku hanya seorang diri di pulau ini. Mengapa tiba-tiba gubuk kecil tempat aku tidur terbakar? Mengapa semua peristiwa ini terjadi padaku?” teriak laki-laki itu dengan penuh kekesalan dan kesedihan. Karena begitu kuat teriakannya, energinya terkuras habis. Dia tidak kuat dan tidak berdaya lagi, hingga akhirnya tertidur pulas dalam keadaan menahan lapar.

     Keesokan harinya dia terbangun. Setelah membuka mata, dia terkejut. Ternyata ada sebuah kapal besar datang menghampiri pulau itu. Beberapa orang awak kapal turun menolongnya. Sebelum naik, dia bertanya kepada mereka “Bagaimana kalian bisa menemukan aku di sini?” salah seorang awak kapal menjawab, “Dari kejauhan kami melihat ada asap mengepul hitam dan kobaran api di pulau ini. Sepengetahuan kami, itu pertanda ada seseorang yang sedang meminta pertolongan.”

     Maha Suci dan Maha Agung, Dzat yang memberi tahu keadaan hamba-Nya yang sedang terjepit. Maha Suci Dzat yang mengatur segala sesuatu yang ada di alam semesta ini tanpa diketahui oleh hamba-hamba-Nya.

     Nah, jika Anda mengalami kondisi yang sangat terpuruk, jangan takut. Anda hanya dituntut untuk percaya dan yakin akan ada hikmah yang tersirat di balik itu. Berprasangka baiklah dengan yang Anda alami. Ketika gubuk Anda terbakar, ketahuilah bahwa Allah SWT sedang menolong kita dan percayalah Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih berharga nanti di akhirat kelak, percayalah.

Daftar Pustaka :
      Khalifah, Mahmud. 2011. Belajar dari Ayat-ayat Allah yang Tersirat. Jakarta: Tim Pustaka Al-Fadillah.

1 comment: