Setiap orang yang hidup memang tidak lepas dari perkara permasalahan dunia. Kita terkadang ditimpa berbagai macam permasalahan yang pelik dalam sekali waktu, baik itu dari keluarga, sekolah, kuliah, lingkungan sekitar atau tetangga, bahkan di lingkungan tempat kita bekerja sendiri pun terdapat banyak sekali masalah yang harus kita hadapi dan selesaikan. Untuk menghadapi semua permasalahan yang pelik tersebut, marilah kita baca dengan seksama kisah teladan di bawah ini, semoga bisa menjawab apa yang diharapkan oleh pembaca sekalian
Badai yang menerjang sebuah kapal yang sedang berlayar di
tengah laut lepas, dan menenggelamkan kapal itu. Beberapa orang penumpang kapal
berhasil selamat. Ada seorang laki-laki, yaitu salah seorang penumpang kapal
yang terjun dan mengikuti arus ombak. Laki-laki itu berusaha menyelamatkan diri
dengan harapan supaya ombak membawanya ke tepian. Ternyata ia berhasil, ombak
pun membawanya ke tepian.
Akhirnya ia terdampar ke tepi sebuah pulau yang tidak
dikenal. Akhirnya dia sadar dari pingsan, dia menarik nafas, mencoba bangkit
dan berdiri, namun ternyata tidak kuat. Dia tumbang dan terjatuh. Tidak seorang
pun yang menghuni pulau itu, di tepi laut yang sepi itu, dia memanjatkan
permohonan kepada Allah SWT. Dia berdoa kepada Alla SWT agar Dia memberinya
pertolongan dan bisa selamat dari kondisi yang kritis ini.
Tidak disangka sudah beberapa hari dia lalui hari-harinya di
pulau asing itu, dan tetap bertahan hidup. Alam sekitar pulau menjadi sangat
akrab menemani hari-harinya. Untuk menyambung hidup dia makn buah-buahan dan
memburu kelinci. Persediaan air tawar pun cukup banyak. Karena di pulau itu ada
anak sungai yang menyediakan air tawar untuk menghilangkan rasa haus dan
dahaga. Sebuah gubuk kecil dan sangat sederhana ia bangun, sekedar cukup untuk
berteduh dari terik matahari yang menggigit, bisa tidur dan menyelimuti
tubuhnya dari angin dan dinginnya cuaca malam hari.
Pada suatu ketika, dia keluar untuk jalan-jalan dan
berkeliling tidak jauh dari gubuknya seraya melihat apakah ada buah-buahan yang
sudah matang dan bisa dipetik. Setelah mengelilingi kawasan tersebut, dia
kembali pulang ke gubuknya. Ternyata gubuk dan sekelilingnya sudah dilahap oleh
si jago merah. Dia berteriak sambil berontak, “Ya Tuhan, mengapa ini harus
terjadi? Semua yang kumiliki di dunia ini sirna begitu saja. Padahal aku hanya
seorang diri di pulau ini. Mengapa tiba-tiba gubuk kecil tempat aku tidur
terbakar? Mengapa semua peristiwa ini terjadi padaku?” teriak laki-laki itu
dengan penuh kekesalan dan kesedihan. Karena begitu kuat teriakannya, energinya
terkuras habis. Dia tidak kuat dan tidak berdaya lagi, hingga akhirnya tertidur
pulas dalam keadaan menahan lapar.
Keesokan harinya dia terbangun. Setelah membuka mata, dia
terkejut. Ternyata ada sebuah kapal besar datang menghampiri pulau itu.
Beberapa orang awak kapal turun menolongnya. Sebelum naik, dia bertanya kepada
mereka “Bagaimana kalian bisa menemukan aku di sini?” salah seorang awak kapal
menjawab, “Dari kejauhan kami melihat ada asap mengepul hitam dan kobaran api
di pulau ini. Sepengetahuan kami, itu pertanda ada seseorang yang sedang
meminta pertolongan.”
Maha Suci dan Maha Agung, Dzat yang memberi tahu keadaan
hamba-Nya yang sedang terjepit. Maha Suci Dzat yang mengatur segala sesuatu yang
ada di alam semesta ini tanpa diketahui oleh hamba-hamba-Nya.
Daftar Pustaka :
Khalifah, Mahmud. 2011. Belajar dari Ayat-ayat Allah yang Tersirat. Jakarta: Tim Pustaka Al-Fadillah.

bagus yah blog dan postingannya
ReplyDelete