Monday, February 3, 2014

Basic Meter atau Meter Dasar

Plastik selalu menjadi permasalahan tersendiri. Plastik jika sudah menjadi sampah akan sulit di daur ulang, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Namun penggunaan plastik sepertinya tidak akan terhenti.

Banyak upaya untuk mengganti plastik, dengan bahan yang lebih ramah lingkungan lagi, tapi biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit. Sehingga plastik masih menjadi primadona dalam hal mengangkut barang-barang belanjaan.

Tapi kini dua orang dari India telah berhasil menemukan inovasi, yang mungkin bisa membantu permasalahan yang timbul dari penggunaan plastik. Mereka menemukan teknologi yang mampu mengubah plastik menjadi bahan bakar cair untuk kendaraan.

Adalah Achyut Kumar Panda dari Universitas teknologi dan manajemen Centurion di Odisha dan insinyur kimia Raghubansh Kumar Singh dari Institut Teknologi Nasional, otak di balik penemuan ini. Mereka telah mengembangkan suatu proses untuk mengubah polimer umum dalam plastik, low- density polyethylene (LDPE), menjadi bahan bakar cair.

Polimer ini biasanya digunakan dalam pembuatan wadah, peralatan medis, kantong plastik, dan lainnya. Pertama sampah plastik tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 500 derajat Celsius dengan menambahkan sebuah katalis yang mengandung aluminium dan silikon.

Dalam proses tersebut, komponen karbon akan terpisah, membentuk parafin dan olefin, dan bahan ini yang akan menjadi bahan bakar petrokimia. Mereka mengklaim, dengan cara ini, limbah plastik mampu menghasilkan 80 persen bahan bakar, namun tentu saja hasil ini membutuhkan penelitian lebih lama lagi.

"Kita bisa meningkatkan hasil lebih dari 80%, dengan mengurangi waktu reaksi dalam pemeriksaan lebi lanjut," kata Singh.

Sejak lama, peneliti di berbagai balahan dunia telah mencoba untuk menyingkirkan limbah plastik dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Banyak yang telah berhasil, namun sampah plastik masih banyak tersebar.
- See more at: http://balabal10.blogspot.com/2014/01/peneliti-india-berhasil-ciptakan-bahan.html#sthash.XS1ki5Qp.dpuf
Plastik selalu menjadi permasalahan tersendiri. Plastik jika sudah menjadi sampah akan sulit di daur ulang, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Namun penggunaan plastik sepertinya tidak akan terhenti.

Banyak upaya untuk mengganti plastik, dengan bahan yang lebih ramah lingkungan lagi, tapi biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit. Sehingga plastik masih menjadi primadona dalam hal mengangkut barang-barang belanjaan.

Tapi kini dua orang dari India telah berhasil menemukan inovasi, yang mungkin bisa membantu permasalahan yang timbul dari penggunaan plastik. Mereka menemukan teknologi yang mampu mengubah plastik menjadi bahan bakar cair untuk kendaraan.

Adalah Achyut Kumar Panda dari Universitas teknologi dan manajemen Centurion di Odisha dan insinyur kimia Raghubansh Kumar Singh dari Institut Teknologi Nasional, otak di balik penemuan ini. Mereka telah mengembangkan suatu proses untuk mengubah polimer umum dalam plastik, low- density polyethylene (LDPE), menjadi bahan bakar cair.

Polimer ini biasanya digunakan dalam pembuatan wadah, peralatan medis, kantong plastik, dan lainnya. Pertama sampah plastik tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 500 derajat Celsius dengan menambahkan sebuah katalis yang mengandung aluminium dan silikon.

Dalam proses tersebut, komponen karbon akan terpisah, membentuk parafin dan olefin, dan bahan ini yang akan menjadi bahan bakar petrokimia. Mereka mengklaim, dengan cara ini, limbah plastik mampu menghasilkan 80 persen bahan bakar, namun tentu saja hasil ini membutuhkan penelitian lebih lama lagi.

"Kita bisa meningkatkan hasil lebih dari 80%, dengan mengurangi waktu reaksi dalam pemeriksaan lebi lanjut," kata Singh.

Sejak lama, peneliti di berbagai balahan dunia telah mencoba untuk menyingkirkan limbah plastik dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Banyak yang telah berhasil, namun sampah plastik masih banyak tersebar.
- See more at: http://balabal10.blogspot.com/2014/01/peneliti-india-berhasil-ciptakan-bahan.html#sthash.XS1ki5Qp.dpuf

Plastik selalu menjadi permasalahan tersendiri. Plastik jika sudah menjadi sampah akan sulit di daur ulang, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Namun penggunaan plastik sepertinya tidak akan terhenti.

Banyak upaya untuk mengganti plastik, dengan bahan yang lebih ramah lingkungan lagi, tapi biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit. Sehingga plastik masih menjadi primadona dalam hal mengangkut barang-barang belanjaan.

Tapi kini dua orang dari India telah berhasil menemukan inovasi, yang mungkin bisa membantu permasalahan yang timbul dari penggunaan plastik. Mereka menemukan teknologi yang mampu mengubah plastik menjadi bahan bakar cair untuk kendaraan.

Adalah Achyut Kumar Panda dari Universitas teknologi dan manajemen Centurion di Odisha dan insinyur kimia Raghubansh Kumar Singh dari Institut Teknologi Nasional, otak di balik penemuan ini. Mereka telah mengembangkan suatu proses untuk mengubah polimer umum dalam plastik, low- density polyethylene (LDPE), menjadi bahan bakar cair.

Polimer ini biasanya digunakan dalam pembuatan wadah, peralatan medis, kantong plastik, dan lainnya. Pertama sampah plastik tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 500 derajat Celsius dengan menambahkan sebuah katalis yang mengandung aluminium dan silikon.

Dalam proses tersebut, komponen karbon akan terpisah, membentuk parafin dan olefin, dan bahan ini yang akan menjadi bahan bakar petrokimia. Mereka mengklaim, dengan cara ini, limbah plastik mampu menghasilkan 80 persen bahan bakar, namun tentu saja hasil ini membutuhkan penelitian lebih lama lagi.

"Kita bisa meningkatkan hasil lebih dari 80%, dengan mengurangi waktu reaksi dalam pemeriksaan lebi lanjut," kata Singh.

Sejak lama, peneliti di berbagai balahan dunia telah mencoba untuk menyingkirkan limbah plastik dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Banyak yang telah berhasil, namun sampah plastik masih banyak tersebar.
- See more at: http://balabal10.blogspot.com/2014/01/peneliti-india-berhasil-ciptakan-bahan.html#sthash.XS1ki5Qp.dpuf
Plastik selalu menjadi permasalahan tersendiri. Plastik jika sudah menjadi sampah akan sulit di daur ulang, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Namun penggunaan plastik sepertinya tidak akan terhenti.

Banyak upaya untuk mengganti plastik, dengan bahan yang lebih ramah lingkungan lagi, tapi biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit. Sehingga plastik masih menjadi primadona dalam hal mengangkut barang-barang belanjaan.

Tapi kini dua orang dari India telah berhasil menemukan inovasi, yang mungkin bisa membantu permasalahan yang timbul dari penggunaan plastik. Mereka menemukan teknologi yang mampu mengubah plastik menjadi bahan bakar cair untuk kendaraan.

Adalah Achyut Kumar Panda dari Universitas teknologi dan manajemen Centurion di Odisha dan insinyur kimia Raghubansh Kumar Singh dari Institut Teknologi Nasional, otak di balik penemuan ini. Mereka telah mengembangkan suatu proses untuk mengubah polimer umum dalam plastik, low- density polyethylene (LDPE), menjadi bahan bakar cair.

Polimer ini biasanya digunakan dalam pembuatan wadah, peralatan medis, kantong plastik, dan lainnya. Pertama sampah plastik tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 500 derajat Celsius dengan menambahkan sebuah katalis yang mengandung aluminium dan silikon.

Dalam proses tersebut, komponen karbon akan terpisah, membentuk parafin dan olefin, dan bahan ini yang akan menjadi bahan bakar petrokimia. Mereka mengklaim, dengan cara ini, limbah plastik mampu menghasilkan 80 persen bahan bakar, namun tentu saja hasil ini membutuhkan penelitian lebih lama lagi.

"Kita bisa meningkatkan hasil lebih dari 80%, dengan mengurangi waktu reaksi dalam pemeriksaan lebi lanjut," kata Singh.

Sejak lama, peneliti di berbagai balahan dunia telah mencoba untuk menyingkirkan limbah plastik dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Banyak yang telah berhasil, namun sampah plastik masih banyak tersebar.
- See more at: http://balabal10.blogspot.com/2014/01/peneliti-india-berhasil-ciptakan-bahan.html#sthash.XS1ki5Qp.dpuf
Plastik selalu menjadi permasalahan tersendiri. Plastik jika sudah menjadi sampah akan sulit di daur ulang, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Namun penggunaan plastik sepertinya tidak akan terhenti.

Banyak upaya untuk mengganti plastik, dengan bahan yang lebih ramah lingkungan lagi, tapi biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit. Sehingga plastik masih menjadi primadona dalam hal mengangkut barang-barang belanjaan.

Tapi kini dua orang dari India telah berhasil menemukan inovasi, yang mungkin bisa membantu permasalahan yang timbul dari penggunaan plastik. Mereka menemukan teknologi yang mampu mengubah plastik menjadi bahan bakar cair untuk kendaraan.

Adalah Achyut Kumar Panda dari Universitas teknologi dan manajemen Centurion di Odisha dan insinyur kimia Raghubansh Kumar Singh dari Institut Teknologi Nasional, otak di balik penemuan ini. Mereka telah mengembangkan suatu proses untuk mengubah polimer umum dalam plastik, low- density polyethylene (LDPE), menjadi bahan bakar cair.

Polimer ini biasanya digunakan dalam pembuatan wadah, peralatan medis, kantong plastik, dan lainnya. Pertama sampah plastik tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 500 derajat Celsius dengan menambahkan sebuah katalis yang mengandung aluminium dan silikon.

Dalam proses tersebut, komponen karbon akan terpisah, membentuk parafin dan olefin, dan bahan ini yang akan menjadi bahan bakar petrokimia. Mereka mengklaim, dengan cara ini, limbah plastik mampu menghasilkan 80 persen bahan bakar, namun tentu saja hasil ini membutuhkan penelitian lebih lama lagi.

"Kita bisa meningkatkan hasil lebih dari 80%, dengan mengurangi waktu reaksi dalam pemeriksaan lebi lanjut," kata Singh.

Sejak lama, peneliti di berbagai balahan dunia telah mencoba untuk menyingkirkan limbah plastik dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Banyak yang telah berhasil, namun sampah plastik masih banyak tersebar.
- See more at: http://balabal10.blogspot.com/2014/01/peneliti-india-berhasil-ciptakan-bahan.html#sthash.XS1ki5Qp.dpuf



Alat Lab Meter Dasar/ Basic Meter adalah alat ukur listrik selain dari mutimeter. Basic Meter ini digunakan sebagai alat ukur arus dan tegangan DC dengan shunt dan pengganda terpasang pada alat. Dilengkapi dengan tutup geser untuk mengubah fungsi sebagai amperemeter atau voltmeter. Pada posisi A, alat berfungsi sebagai amperemeter dengan batas 100 mA, 1A, 5A, (DC). Pada posisi V (DC). Skala ganda, dengan batasan -10; 0; 100 dan -5; 0; 50. Hambatan dalam sekitar 1000 Ohm dengan pencegah pembebanan lebih, dilengkapi pengatur kalibrasi jarum. Ketelitian + 2,5% pada simpangan penuh. 
Alat Lab Meter Dasar/ Basic Meter ini terpasang dalam kotak plastik ABS, ukuran sekitar 165 x 115 x 65 mm, disertai 2 konektor (merah-hitam), disertai buku manual penggunaan alat ukur dalam bahasa Indonesia. Kabel penghubung warna hitam disambungkan ke konektor berwarna hitam (-) yang berada ditengah basic meter. Sementara kabel penghubung warna merah disambungkan dengan konektor di fungsi batas ukur amperemeter atau voltmeter (+). Dilengkapi diode pengaman, soket untuk ground warnanya hitam, untuk tegangan dan arus warnanya merah. Setiap soket tak boleh lepas (dilengkapi pengunci). Pada Alat Lab Meter Dasar/ Basic Meter terdapat lubang soket sistem diameter 4 mm. Batang steaker harus dapat masuk seluruhnya (tenggelam) ke soket.

Sunday, February 2, 2014

Percobaan Telur yang Direndam Larutan Asam Asetat



Jika Anda merendam telur mentah ke dalam cairan cuka selama dua hari atau lebih, cuka akan melarutkan cangkang telur. Cangkang telur 90% terdiri dari kalsium karbonat yang membuatnya keras. Sedangkan cuka mengandung asam asetat yang akan melarutkan kulit telur dan mengubahnya menjadi elastis. Telur akan berubah seperti jelly.
Dan jika Anda melakukan eksperimen yang sama dengan telur rebus, cangkang telur akan larut dan telur menjadi elastis seperti bola karet.
 
Silakan lihat foto-foto berikut:
 
Gambar
Telur dicelup ke dalam cuka
 
Gambar
karbon dioksida akan terbentuk melapisi telur
 
Gambar



Percobaan



1.      Letakkan satu butir telur ayam dalam gelas beker yang berisi cuka dan biarkan selama dua hari dalam keadaan tertutup.
2.      Setelah dua hari , kupaslah kulit telur yang telah direndam dalam cuka dengan seutas tali secara hati - hati.
3.      Ukurlah panjang dan lebar telur tersebut.
4.      Catatlah ukuran kedua telur tersebut dalam tabel.
5.      Letakkan kedua telur ke dalam sebuahwadah berisi air. Tutuplah wadah tersebut tersebut dengan plastik dengan tujuan mengurangi penguapan. Biarkan selama 3 hari.

6.      Ambil kedua telur dan ukur panjang dan lebar keduanya.0% cangkang telur terdiri dari kalsium karbonat yang akan terurai melepaskan CO2. Dalam waktu 12-15 jam kalsium karbonate akan hilang dan meninggalkan lapisan selaput kulit.

Gambar
Angkat telur dan bilas dengan air mengalir

Gambar
Bandingkan telur biasa dengan telur yang sudah dicelup cuka yang tampak mengalami pembesaran.
(ini jangan jadi ide dipake yg kagak2 buat gedein ‘telur’ yang lain ya gan :oops: )

Gambar
Telur tanpa cangkang yang hanya dilapisi selaput tipis dan mudah robek bila diperlakukan kurang hati-hati (emang sebaiknya segala jenis ‘telur’ wajib diperlakukan dengan hati-hati

90 % dari cakang telur adalah kalsium karbonat (CaCO3) dan ketika berinteraksi dengan asam asetat (CH3CO2H), cakang akan mulai melepas mengeluarkan karbondioksida (CO2)
Hal pertama yang terjadi adalah Karbon (CO3--) yang merupakan bagian dari kalsium karbonat di protonisasi ( ane gak tau maksudnya ) akan membentuk asam karbonat (H2CO3).
dari situ kemudian didapat kalsium dan asetat dari kalsium asetat
2 CH3COOH + CaCO3 = H2CO3 + Ca(CH3COO)2.
pada tahap berikut nya asam karbonat akan melepaskan diri untuk membentuk karbondioksida dan air, yakni :H2CO3 = H2O + CO2.
keseluruhan reaksi hanya kesimpulan dari dua reaksi .2 CH3COOH + CaCO3 = H2O + CO2 + Ca(CH3COO)2.CaCO3(s) + 2CH3COOH(l) Ca(CH3COO)2(s) + H2O(l) + CO2(g)
*/ Akhir dari penjelasan
// Komentar Gambarsetelah 12 - 15 jam, agan dapat melihat kalsium karbonat di permukaan sitelur menghilang dan yang ada tinggal film ( kulit lembut nya ) dan isi nya gan...